SUARA INDONESIA MAGETAN

Hindari Kerugian Yang Lebih Besar Petani Padi Panen Lebih Dini

Prabasonta/Erik P - 16 July 2022 | 09:07 - Dibaca 1.60k kali
Peristiwa Daerah Hindari Kerugian Yang Lebih Besar Petani Padi Panen Lebih Dini
Hindari kerugian dan gagal panen akibat serangan hama potong leher, sejumlah petani padi memanen lebih dini tanaman padi mereka. ( Foto; Yoni/SuaraIndonesia.co.id )

MAGETAN- Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, akibat tanaman padi mereka diserang hama potong leher, sejumlah petani di Kabupaten Magetan memanen lebih dini tanaman padi mereka.

Dampak serangan hama potong leher, membuat hasil panen tanaman padi milik petani turun, dari yang biasanya untuk lahan 1400 meter persegi bisa menghasilkan 9 kwintal sampai 1 ton, kini hanya menghasilkan 6 sampai 7 kwintal, dengan kualitas padi yang tidak sebagus sebelumnya.

"Saya panen dini atau lebih awal, karena kalau tidak saya panen lebih awal, maka serangan hama potong leher semakin meluas menyerang tanaman padi saya dan saya juga akan gagal panen, ini saja panen saya turun drastis, biasanya sekali panen dapat 1 ton, ini tinggal 7 kwintal untuk lahan 1400 meter persegi," tutur salah seorang petani padi, Sunarto.

Serangan hama potong leher terjadi di sejumlah kecamatan yang tersebar di Kabupaten Magetan, salah satunya terjadi di Kecamatan Takeran Dan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.

Para petani mengeluhkan ganasnya serangan hama potong leher yang kian hari kian meluas dan mengakibatkan sejumlah petani harus memanen lebih awal.

"Pada musim tanam sebelumnya, tanaman padi saya bagus, tapi pada panen kali ini, tanaman padi saya sama dengan tanaman padi lainnya, diserang hama potong leher, yang membuat batang tanaman padi busuk, bulirnya tak berisi dan mati mengering, ya terpaksa saya panen dini, meski harus rugi," ucap salah seorang petani Desa Tawangrejo, Kecamatan Takeran, Purwanto.

Para petani berharap, adanya penanganan secara cepat dan tepat dari instansi terkait, agar hama potong leher segera dapat dibasmi, sehingga petani tidak terus mengalami kerugian.

Terlebih, saat musim tanam nanti, para petani juga membutuhkan modal yang cukup besar, untuk bisa menebus atau membeli pupuk serta benih padi. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta/Erik P
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya