SUARA INDONESIA MAGETAN

Tak Ingin Berpangku Tangan, Seorang Pemuda Lereng Gunung Bancak Magetan Beternak Kelinci

Redaksi - 24 September 2023 | 13:09 - Dibaca 2.33k kali
Features Tak Ingin Berpangku Tangan, Seorang Pemuda Lereng Gunung Bancak Magetan Beternak Kelinci
Inspiratif salah satu pemuda yang berada di lereng gunung Bancak Magetan, lebih memilih beternak kelinci di desanya sendiri. ( Foto ; Yoni Setyo R / SuaraIndonesia.co.id )

MAGETAN,SuaraIndonesia.co.id - Tak ingin berpangku tangan pada orang tua, seorang pemuda yang bertempat tinggal di lereng gunung Bancak, tepatnya di Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan menjadi seorang peternak kelinci.

Dari yang awalnya beternak kambing, kini beralih profesi menjadi peternak kelinci, dengan alasan lebih mudah memelihara kelinci ketimbang hewan kambing.

Ia beralih beternak kelinci, karena pada musim kemarau seperti saat ini, ketersediaan pasokan pakan yang berada di gunung Bancak melimpah, tapi untuk ketersediaan pakan hewan kambing sudah menipis. Dan jika adapun harus berebut dengan peternak kambing lainnya.

" Saya beralih menjadi peternak kelinci dari yang sebelumnya beternak kambing, karena beternak kelinci lebih menguntungkan dan pemeliharaannya tidak ribet, apalagi ketersediaan pasokan makanannya juga lebih mudah, selain itu, laba yang saya terima juga lumayan besar " kata, salah satu peternak kelinci, Muhammad Aiman.

Ternak kelinci dimulai saat hewan kelinci tersebut umur 2 bulan, dan bisa  beranak berumur 7 bulan, kemudian satu bulan berikutnya baru bisa memanen atau baru bisa dijual.

Dalam 1 bulan ia bisa meraup laba antara 1 juta hingga 1,5 juta rupiah dari hasil penjualan 50 ekor kelinci anakan. Sedangkan untuk kelinci yang berukuran besar atau dewasa, bisa terjual 80 ribu rupiah per ekornya.

Sementara itu, terkait penjualan hewan kelinci tersebut, tidak pernah mengalami kendala, bahkan permintaan terus bertambah. Dalam satu bulan untuk pakan kelinci, Aiman menghabiskan 120 ribu rupiah, selainnya ia mengandalkan pakan dari alam ( rumput ) yang ia cari setiap pagi hari di seputaran gunung Bancak. Karena pakan alam masih tersedia dan cukup melimpah di lereng gunung Bancak.

Hal tersebut, bisa menjadi salah satu inspiratif bagi kawula pemuda, bahwa hidup di desa masih dapat berwiraswasta untuk mengumpulkan pundi - pundi rupiah dengan mandiri tanpa berpangku tangan pada kedua orang tua. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya