SUARA INDONESIA MAGETAN

Hama Potong Leher Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi di Magetan

Prabasonta/Erik P - 12 July 2022 | 15:07 - Dibaca 1.61k kali
Peristiwa Daerah Hama Potong Leher Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi di Magetan
Salah satu petani tanaman padi Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan menunjukkan tanaman padi yang diserang hama potong leher yang berakibat batang pohon mengering serta bulir padi tidak berisi. ( Foto; Yoni/SuaraIndonesia.co.id )

MAGETAN-Puluhan hektar tanaman padi yang berumur 80 hari yang tersebar disejumlah desa di kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan diserang hama potong leher. Dampaknya petani mengalami kerugian cukup besar serta terancam gagal panen.

Serangan hama potong leher pada tanaman padi tersebut, salah satunya terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. Di desa ini sedikitnya ada 10 hektar tanaman padi yang diserang hama potong leher. Akibat serangan hama potong leher tersebut, membuat bulir padi tidak berisi atau orang Jawa sering menyebutnya bulir padinya "kopong".

"Tanaman padi di desa saya banyak yang terserang hama potong leher, ada sekitar 10 hektar lebih yang diserang hama potong leher, dan tanaman padi tersebut rata rata berumur 80 hari," tutur Kades Driyorejo, Yanto Prasetyo,ST.

Sementara itu, hama potong leher menyerang pada batang tanaman padi, sehingga lama kelamaan batang padi akan membusuk dan dampaknya bulir padi tak berisi serta tanaman padi akan mati mengering.

"Hama potong leher, awalnya batang tanaman padi yang diserang, kemudian batangnya membusuk dan bulir padi tak berisi, dan akhirnya tanaman padi saya mati mengering, jika kondisi seperti ini, saya merugi serta terancam gagal panen," ungkap salah satu petani tanaman padi Desa Driyorejo, Dherik.

Meski sejumlah petani sudah berupaya membasmi hama tersebut dengan berbagai macam pestisida, namun hasilnya serangan hama potong leher tetap tidak bisa dikendalikan. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta/Erik P
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya