MAGETAN- Pembuat tempe yang berada di Desa Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan saat ini memperkecil ukuran tempe, hal tersebut terpaksa dilakukan akiibat dampak dari harga kedelai yang menyentuh diangka 11 ribu rupiah.
Padahal sebelumnya harga kedelai dikisaran 8 ribu rupiah perkilo gramnya.
Kenaikan harga kedelai tersebut sudah terjadi hampir dua pekan ini. Meski masih tetap mempertahankan harga jual tempe dengan ukuran diperkecil, lesunya daya beli masyarakat membuat pembuat tempe semakin terpuruk.
"Agar dapat bertahan, saya dan sejumlah pembuat tempe, terpaksa mengecilkan ukuran tempe, hal tersebut saya lakukan akibat dampak dari naiknya harga kedelai," tutur Sarmi, salah satu pembuat tempe Desa Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan.
Sementara itu, kenaikan harga kedelai dipicu karena pasokan kedelai impor yang tersendat, dampak dari pandemi. Parahnya lagi, kedelai lokal sulit didapatkan, akibat petani yang tidak menanam kedelai.
Dan jika kenaikan kedelai terus tak terkendali, maka pengusaha tempe baik yang berskala besar maupun kecil, akan gulung tikar. Mereka berharap, agar pemerintah segera menstabilkan harga kedelai dipasaran. ( Yoni )
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Prabasonta/Erik P |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi