MAGETAN, Desa Sidowayah Kecamatan Panekan ternyata sangat membutuhkan embung, terutama saat hadapi musim kemarau.
Kata Suyatno Kades Sidowayah, saat musim kemarau kebutuhan air teruntuk pengairan pertanian dirasakan kurang meski mendapatkan air dari dua tempat.
"Setiap kemarau kami dapat dari sumber molang 8 dan sumber jabung," ujarnya Rabu (02/11/2022).
Dijelaskan, dari asupan air dua sumber tadi hanya mencukupi pengairan sejumlah 150 hektar pertanian. Padahal luas pertanian keseluruhan capai 420 hektar.
"Dari 150 hektar mampu panen 3 kali/tahun, sisanya tidak sampai segitu," ungkapnya.
Kades berharap pembangunan embung dapat segera terealisasi , mengingat sudah sedari tahun 2020 mengajukan proposal, baik ke PUPR Kabupaten maupun Provinsi.
"Untuk lahan embung sudah tersedia, tinggal menunggu realisasi saja," tuturnya.
Dirinya beberkan, bila pembangunan embung dapat terealisasi, maka secara tidak langsung bermanfaat banyak selain pertanian.
"Pengairan pertanian tercukupi, wisata lokal dari embung ada, UMKM masyarakat sekitar ikut terdampak positif," tegasnya.
Lain tempat, Dicong Maleleh Camat Panekan benarkan, jika Desa Sidowayah membutuhkan air khususnya kala musim kemarau.
"Saya juga berharap pembangunan embung dapat lekas terealisasi," tukasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi